Apakah anda kesulitan mencari pendanaan dari luar untuk startup anda? Anda tidak sendirian, berdasarkan infografis startup dari Techinasia.com, 82% startup dibiayai dengan pembiayaan mandiri dan hanya 1% startup yang mendapatkan pendanaan dari Venture Capital. Statistik tersebut menunjukkan bahwa pembiayaan mandiri adalah salah satu jalan paling realistis untuk memulai bisnis, cara inilah yang juga identik dengan istilah “bootstrapping”.
Apa itu Bootstrapping?
Bagi yang belum mengetahui, bootstrapping adalah situasi dimana seorang entrepreneur memulai bisnis dengan modal terbatas, biasanya dengan simpanan pribadi dan sedikit uang dari keluarga dan teman, dan mengembangkan bisnis tersebut menggunakan pendapatan operasional perusahaan.
Hal tersebut berbeda dengan memulai bisnis yang didahului mencari pendanaan dari angel investor atau venture capital yang biasanya memberikan modal besar. Dalam bootstrapping, perusahaan anda akan dituntut untuk beroperasi dengan efisiensi maksimal dan mencoba mendapatkan pendapatan operasional yang sehat dalam waktu yang sesingkat mungkin.
Walaupun startup memulai bisnis dengan boostrapping mempunyai keterbatasan modal, mereka tetap dapat berkembang menjadi bisnis yang besar. Bahkan kebanyakan bisnis yang besar diawali dengan boostrapping, contohnya seperti Microsoft, Apple, Dell Computer, dan HP yang semuanya dimulai secara sederhana dan menggunakan dana pribadi pendirinya.
Keuntungan Memulai Bisnis Dengan Bootstrapping
Walaupun keterbatasan modal berarti memberikan keterbatasan dalam implementasi suatu strategi atau pengembangan produk, memulai bisnis dengan bootstrapping juga memberikan keuntungan tersendiri, Kesuksesan perusahaan besar seperti Microsoft yang memulai bisnis dengan bootstrapping justru menunjukkan ada kelebihan dalam melakukan bootstrapping. Berdasarkan hasil riset kami terhadap beberapa artikel berkualitas dari Harvard Business Review dan investopedia.com, terdapat beberapa keuntungan memulai bisnis dengan bootstrapping sebagai berikut:
Keuntungan Memulai Bisnis Dengan Bootstrapping
1. Memaksa Untuk Berpikir Kreatif
Dengan keterbatasan modal, anda tidak bisa mengandalkan uang untuk menyelesaikan masalah yang menjadi penghambat bisnis anda. Sehingga, dalam bootstrapping untuk bisa menyelesaikan masalah tersebut anda kemudian dipaksa untuk berpikir kreatif dan menemukan solusi baru yang dapat menjadi keunggulan bisnis anda.
Membiasakan diri anda untuk berpikir kreatif dapat menjadi aset penting dalam mengambil keputusan bisnis di masa depan, sehingga memulai bisnis dengan botstrapping secara langsung mempersiapkan anda menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan saat bisnis anda sudah berkembang.
2. Kontrol Lebih Besar Terhadap Bisnis
Tanpa kehadiran investor eksternal, kontrol pendiri atas bisnis tidak terdilusi oleh investor luar. Hal ini memungkinkan pendiri startup untuk mengambil keputusan secara independen dan bertanggung jawab atas semua kebijakan dan strategi dalam pengoperasian dan pengembangan perusahaan.
Selain itu, para pendiri juga dapat memastikan bahwa bisnis perusahaan bergerak ke arah yang diinginkan dan sesuai dengan visi dan misi dari pendirian startup. Tanpa adanya campur tangan dari investor eksternal yang mungkin tidak sepaham dengan visi dan misi perusahaan dan hanya mengejar keuntungan jangka pendek.
3. Memberikan Fokus Kepada Aspek Inti Dari Bisnis
Mempunyai uang untuk dibelanjakan dapat menjadi suatu bencana disaat uang tersebut dibelanjakan untuk hal yang salah dan mengambil waktu dan energi untuk mengurusnya.
Contohnya, berlawanan dengan bisnis yang memulai dengan bootstrapping, startup yang didanai investor eksternal umumnya mempunyai kantor yang formal dan karyawan yang lebih banyak. Hal tersebut memberikan beban kepada pendiri untuk mengatur kebijakan kantor dan manajemen SDM yang lebih formal.
Berbeda dengan bootstrapping yang bisanya mempunyai kantor informal, berupa rumah, garasi atau ruko yang disulap menjadi kantor sederhana dan hanya mempunyai karyawan yang benar-benar mempunyai penting untuk keberlangsungan operasional bisnis.
Tanpa adanya hal-hal yang dapat mengalihkan perhatian pendiri tersebut, memberikan pendiri waktu yang lebih banyak untuk mengurus dan mengembangkan aspek inti dari bisnis. Contohnya, pengembangan produk, pengembangan pasar dan pemasaran yang merupakan kegiatan inti dari bisnis yang menghasilkan pendapatan bagi bisnis.
4. Membangun fondasi keuangan yang lebih kuat
Membangun bisnis dengan bootstrapping menuntut anda untuk menjalankan perusahaan secara efisien, memaksimalkan pendapatan perusahaan dan mengambil keputusan investasi dengan cermat dan tepat. Semua hal tersebut penting untuk mencapai profitabilitas yang sehat dari suatu perusahaan. Dengan uang dari investor luar dalam jumlah besar, anda memiliki tekanan yang jauh lebih rendah untuk mencapai hal tersebut, bahkan anda justru dituntut untuk mengejar pertumbuhan walaupun pertumbuhan tersebut menghabiskan uang dalam jumlah yang besar.
Membangun bisnis dengan bootstrapping dengan demikian mendorong anda untuk membangun fondasi keuangan yang lebih kuat, sehingga tidak bergantung kepada pendanaan dari luar. Hal ini memberikan keuntungan bagi perusahaan bootstrapping dalam hal kondisi ekonomi yang menurun dan menyulitkan untuk mendapatkan pendanaan dari luar. Selain itu, jika kemudian perusahaan bootstrapping memutuskan untuk mencari pendanaan dari luar, dengan fondasi keuangan yang kuat anda mempunyai daya tawar yang lebih besar.
Cara Memulai Bisnis Dengan Bootstrapping
Bootstrapping adalah cara termurah untuk memulai bisnis, dan memberikan beberapa keuntungan yang cukup vital. Tetapi perlu diakui bahwa memulai dan menjalankan bisnis dengan bootstrapping mempunyai suatu tantangan tersendiri. Khususnya terkait dengan keterbatasan uang untuk mengembangkan produk dan marketing. Terkait dengan hal tersebut, kami mengumpulkan 7 strategi penting untuk mengatasi hambatan dalam memulai bisnis dengan bootstrapping sebagai berikut:
1. Rancang Modal Bisnis Yang Dapat Menghasilkan Pendapatan Dengan Cepat
Tidak semua model bisnis setara dan sama, model bisnis yang membutuhkan investasi besar dalam waktu lama tidaklah cocok dengan metode bootstrapping. Bisnis yang mempunyai kemungkinan sukses lebih besar dengan metode bootstrapping adalah bisnis yang mempunyai model bisnis yang dapat menghasilkan pendapatan dengan cepat.
Contoh model bisnis yang cocok untuk metode bootstrapping adalah sistem pre-order, project based, dan sistem berlangganan.Tanpa adanya aliran pendapatan dari operasional perusahaan, modal bisnis akan cepat habis sebelum anda menyadarinya.
2. Pilih Co-Founder Dengan Bijak
Memilih co-founder dengan tepat dan bijak adalah faktor penting keberhasilan startup secara umum dan lebih khususnya untuk bisnis dengan metode bootstrapping. Mempunyai co-founder yang mempunyai skill-set berbeda dan penting dalam menjalankan operasional bisnis dapat menghemat kebutuhan karyawan secara signifikan.
Selain itu, memilih co-founder yang mempunyai visi dan misi yang sama dengan anda sangat penting untuk memastikan komitmen mereka dalam mensukseskan bisnis anda, walaupun tidak dibayar didepan dengan gaji tapi dengan bagian kepemilikan yang baru berharga jika ide bisnis anda benar-benar sukses.
Terkait : Bagaimana Memilih Co-Founder Yang Tepat
3. Buatlah Rencana Bisnis Secara Mendetail
Membuat suatu perencanaan bisnis yang mendetail membantu anda dalam memastikan setiap pos pengeluaran sesuai dengan anggaran yang anda punya. Tanpa menentukan suatu anggaran dengan spesifik dan mendetail anda mempunyai kemungkinan lebih besar untuk mengeluarkan uang terlalu banyak untuk suatu hal yang tidak vital.
Terkait : Panduan Lengkap Membuat Rencana Bisnis
4. Cari dan Manfaatkan Proyek Sampingan
Dalam memulai bisnis dengan bootstrapping anda patut mempertimbangkan untuk mencari dan memanfaatkan proyek sampingan yang dapat memberikan pendapatan secara cepat. Walaupun proyek sampingan tersebut tidak berkaitan dengan bisnis yang sedang dijalankan sepanjang proyek tersebut memberikan keuntungan maka manfaatkanlah.
Sebagai contoh, pendiri Airbnb, Brian Chesky dan co-foundernya menjual kotak sereal unik dengan tema Konvensi National Demokrat yang diadakan pada musim pada tahun 2008. Mereka memborong sereal dan mendesain kotak sereal unik dengan nama Obama O’s dan Cap’n McCain’s yang berhasil mereka jual sebanyak 600 kotak dan memberikan pendapatan 30.000 dolar untuk memulai Airbnb.
Contoh lainnya, anda bisa memanfaatkan platform freelancing, dan on-demand service seperti Airbnb, Gojek, Uber, dan Grab sebagai sarana menghasilkan pendapatan untuk membiayai bisnis utama anda.
5. Fokus kepada arus kas dan bukan keuntungan, pangsa pasar, atau pertumbuhan
Berbeda dengan startup yang dibiayai oleh investor luar secara besar-besaran, startup dengan metode bootstrapping memerlukan arus kas positif secepat mungkin. Startup yang menggunakan metode bootstrapping harus memperoleh margin yang sehat untuk membiayai operasional perusahaan dan juga pertumbuhan perusahaan. Oleh karena itu, startup dengan metode bootstrapping tidak bisa mengejar pangsa pasar atau pertumbuhan seperti startup yang dibiayai venture capital dan bisa memberikan subsidi kepada konsumen untuk mendapatkan pangsa pasar dengan cepat.
Selain itu, startup dengan metode bootstrapping harus lebih mengutamakan arus kas dibandingkan keuntungan. Sebagai contoh, anda lebih baik mengutamakan pembayaran dari pelanggan yang lebih cepat dengan margin keuntungan yang lebih kecil dibandingkan menerima pembayaran lebih lama dengan margin keuntungan yang lebih besar.
6. Kontrol Pertumbuhan Bisnis Dengan Perhitungan
Terlalu sering suatu bisnis mengalami kegagalan akibat terlalu cepat melakukan ekspansi untuk mengantisipasi pertumbuhan yang tidak berkelanjutan. Bootstrapper yang sukses mengambil langkah hati-hati dan perhitungan untuk berekspansi hanya pada tingkat yang dapat mereka kontrol dan biayai. Sebagai contoh, peningkatan kapasitas produksi dengan menginvestasikan peralatan baru hanya disesuaikan dengan penjualan yang tidak dapat dipenuhi dengan peralatan yang lama, tanpa memperhitungkan ekspektasi berlebihan pertumbuhan pada satu tahun ke depan.
7. Manfaatkan Sumber Daya Gratis Semaksimal Mungkin
Pada saat anda memulai bisnis dengan keterbatasan modal, anda tidak bisa berharap untuk membeli iklan dikoran atau televisi untuk memasarkan produk anda. Oleh karena itu manfaatkan sumber daya pemasaran yang gratis dengan semaksimal mungkin, misalnya gunakan social media dengan efektif dan mintalah pelanggan anda untuk ikut mempromosikan bisnis anda apabila mereka puas dengan layanan atau produk yang anda berikan.
Contoh lainnya, anda bisa menghemat biaya desain dengan membuat desain logo, website dan materi promosi anda sendiri. Untuk mempermudah anda gunakan layanan gratis seperti WordPress, Blogspot, Wix, Weebly untuk website dan Canva untuk desain logo dan materi promosi.
Penutup
Memulai bisnis dengan bootstrapping memang mempunyai tantangan tersendiri, anda dituntut untuk berpikir secara kreatif dan beroperasi secara efisien. Namun semua hal tersebut penting untuk pertumbuhan bisnis dimasa depan. Anda dapat melihat metode bootstrapping seperti berinvestasi kepada diri anda sendiri untuk pertumbuhan pribadi dan bisnis anda yang lebih besar kedepannya daripada menghabiskan waktu terlalu lama untuk mendapatkan pendanaan dari investor.Bagaimanapun juga yang menentukan sukses tidaknya bisnis bukanlah jumlah pendanaan yang tidak terbatas tetapi produk yang hebat dan dibutuhkan oleh pasar.
Jika anda mempunyai pertanyaan atau ingin berdiskusi anda bisa memberikan pertanyaan dari kolom komentar dibawah ini ataupun melalui akun social media IDNtrepreneur.
Baca Juga :
- 20 ide bisnis yang dapat dimulai oleh mahasiswa
- 9 Cara Mendapatkan Modal Usaha
- 10 Ide Bisnis Dengan Modal Kecil Yang Menguntungkan