Usaha ternak kambing merupakan salah satu usaha peternakan yang menjanjikan dan menguntungkan. Hal tersebut didukung dengan kandungan gizi, protein dan manfaat daging kambing yang baik dibandingkan sapi.
Selain itu edukasi manfaat daging kambing yang semakin digalakkan oleh Kementerian Pertanian dan perhimbungan peternak kambing terus digalakkan sehingga kedepannya kebutuhan daging kambing dapat meningkat.
Disamping itu usaha ternak kambing juga dapat memperoleh keuntungan dengan memanfaatkan momen-momen khusus seperti Idul Adha dan aqiqah untuk usaha ternak kambing yang juga menjalankan penggemukan bibit dari anakan yang dilahirkan.
Usaha ternak kambing juga mempunyai kebutuhan modal yang relatif lebih kecil dibandingkan beternak sapi. Dari segi produktivitas pun kambing dapat melahirkan 2 anakan dalam 1 tahun sedangkan sapi hanya 1 ekor dalam waktu 16 bulan.
Namun disisi lain usaha ternak kambing mempunyai masalah dan tantangan tersendiri, untuk mengetahui dan menjawab masalah tersebut kami akan membahas bagaimana rincian modal serta analisis usaha usaha ternak kambing sebagai berikut:
Analisis Usaha Ternak Kambing
Analisis usaha pertama dilakukan dengan memahami terlebih dahulu bagaimana lingkungan dari usaha yang terkait tersebut. Aspek-aspek yang harus dipahami terlebih dahulu mencakup hal-hal sebagai berikut:
- Kondisi persaingan : apakah terdapat usaha peternakan kambing besar yang mendominasi pasar di rencana lokasi anda? Jika ya apakah mereka menguasai jaringan distribusi dan penjualan?
- Kondisi pemasok : ternak kambing yang efektif membutuhkan suplai hijauan yang cukup dan berkualitas, apakah terdapat hijauan yang cukup dan cocok untuk membesarkan kambing di sekitar lokasi usaha? Selain itu apakah terdapat bibit unggul untuk induk dengan harga yang kompetitif?
- Kondisi pembeli : bagaimana kondisi penjualan anakan kambing, daging kambing, dan pupuk kompos di sekitar lokasi usaha? apakah mempunyai harga yang cukup baik? berapa biaya untuk melakukan penjualan (biaya pengangkutan dan lainnya)?
Hambatan Usaha Ternak Kambing
- Ketersediaan pakan yang tidak pasti terutama di musim kemarau. Untuk itu harus dipastikan bahwa anda mempunyai pasokan pakan yang aman serta mempersiapkan diri di musim kemarau dengan membuat kesepakatan terlebih dahulu dengan pemasok.
- Penyakit yang dapat mengurangi produktivitas kambing atau mematikan kambing. Anda harus memahami apa saja penyakit-penyakit kambing yang umum dan bagaimana cara mencegahnya.
- Fluktuasi harga kambing dan saluran penjualan yang terbatas. Anda harus memahami siklus-siklus harga daging kambing setiap tahunnya dan mengantisipasi siklus produksi berdasarkan siklus harga tersebut. Anda juga dapat mengembangkan jalur distribusi dengan bermitra dengan restoran, warung makan, penyedia jasa aqiqah.
Strategi Usaha Ternak Kambing
- Siapkan kandang yang aman dan bersih untuk mengurangi potensi kambing sakit (salah satu risiko terbesar). Buat kandang dengan sanitasi baik, lantai dibuat miring kearah saluran penampung kotoran untuk memudahkan pembersihan.
- Pilih bibit kambing yang unggul yang sesuai dengan kondisi lokasi. Beberapa jenis kambing unggul yang cocok dengan iklim di Indonesia misalnya kambing peranakan etawa (etawa senduro), kambing kacang, kambing boerawa.
- Persiapkan suplai pakan dan hijauan, ketahui lokasi-lokasi untuk mendapatkannya dan biaya yang diperlukan untuk mendapatkannya.
- Persiapkan saluran distribusi, ketahui dimana saja anda bisa menjual kambing yang diternakan nantinya berikut harganya.
- Kenali jenis-jenis penyakit yang umum diderita kambing ternak, dan ketahui cara pencegahannya.
- Jika anda tidak memiliki lahan, di tahun-tahun pertama anda dapat mencoba menggunakan sistem bagi hasil dengan pemilik tanah untuk mengurangi beban pengeluaran dan risiko kegagalan.
Rincian Modal Usaha Ternak Kambing
Modal Awal
- Kandang kambing(untuk 16 ekor) : Rp. 4.000.000
- Perlengkapan kandang : Rp. 1.000.000
- Pompa air : Rp. 500.000
- Bibit pejantan unggul 2 ekor : Rp. 3.000.000
- Bibit betina unggul 10 ekor : Rp. 7.000.000
- Total : Rp. 15.500.000
Biaya Operasional
- Pakan hijauan 3 kg/hari/ekor : Rp. 5.400.000
- Pakan konsentrat 0.2 kg/hari/ekor : Rp. 4.200.000
- Obat-obatan : Rp. 2.000.000
- Tenaga kerja : Rp. 4.000.000.
- Penyusutan : Rp. 1.000.000
- Total : Rp 16.600.000
Perkiraan pendapatan dan keuntungan:
- Pendapatan kambing : 20 ekor x 2 x Rp. 800.000 = Rp. 32.000.000
- pengeluaran : Rp. 16.600.000
- Bagi hasil untuk pemilik lahan : Rp. 2.000.000
- Laba : Rp. 14.400.000
Perhitungan laba diatas berdasarkan asumsi seluruh kambing anakan dijual adalah betina, sedangkan jika yang dijual kambing anakan jantan maka harganya akan lebih tinggi lagi.
Anda juga bisa memaksimalkan pendapatan dengan menerapkan sistem rotasi untuk kambing penjantan yang tingginya sudah mencapai 70 cm lebih dan umurnya sudah 1 tahun lebih untuk dijual sebagai kambing pedaging.
[…] Baca Juga: Usaha Ternak Kambing – Rincian Modal dan Analisisnya […]