Berapa rincian modal usaha jamur kuping? Apa saja yang diperlukan untuk memulai usaha jamur kuping? Kedua pertanyaan tersebut pasti muncul jika anda sebagai pengusaha pemula tertarik untuk memulai usaha jamur kuping yang menjanjikan.
Usaha jamur kuping belum banyak dibahas seperti halnya usaha budidaya jamur tiram yang lebih populer dilakukan di masyarakat. Padahal penggunaan jamur kuping sebagai bahan makanan sudah sangat populer.
Jamur kuping banyak digunakan sebagai bahan untuk sup, tumis sayuran, jamur krispi, dan untuk bahan hotpot atau shabu-shabu. Luasnya penggunaan jamur kuping dalam masakan tersebut tercemin pada tingginya kebutuhan jamur kuping di kota-kota besar.
Kebutuhan Modal Usaha Jamur Kuping

Modal Perlengkapan Budidaya Jamur Kuping
Barang | Jumlah | Estimasi Harga |
Rumah Kubung Jamur | 1 buah | Rp4.000.000 |
Pembuatan Rak Jamur Bambu | 1 Set | Rp500.000 |
Selang air | 1 buah | Rp90.000 |
Timbangan | 1 buah | Rp150.000 |
Baglog Jamur | 5000 buah | Rp12.500.000 |
Pisau | 1 buah | Rp40.000 |
Keranjang Panen | 4 buah | Rp140.000 |
Hygrometer/Termometer | 1 buah | Rp150.000 |
Serokan dan sapu | 1 set | Rp120.000 |
Total | Rp17.690.000 |
Modal Operasional
Item | Jumlah | Estimasi Harga |
Pestisida | 15.000 x 30 | Rp600.000 |
Listrik dan Air | 20.000 x 30 | Rp600.000 |
Gaji Karyawan | 1×1 bulan | Rp1.500.000 |
Transportasi | 10.000 x 30 | Rp300.000 |
Total | Rp2.400.000 |
Analisis Pendapatan Usaha Jamur Kuping
Untuk menghitung hasil pendapatan usaha kami menggunakan asumsi bahwa setiap baglog menghasilkan 2.5 ons untuk periode satu putaran penggunaan baglog awal yaitu selama 4 bulan. Sehingga dibutuhkan baglog untuk menghasilkan 1 kg jamur segar. Kemudian dengan asumsi dari seluruh baglog terdapat 3% yang mempunyai produksi kurang maksimal maka dapat dihasilkan total produksi dengan perhitungan sebagai berikut:
Produksi 5.000 : 4 x 0,97 = 1.212 kg per bulan
Selanjutnya jamur kuping hasil produksi dikeringkan dengan kebutuhan 5 kg jamur segar menjadi 1 kg jamur kering. maka total jamur kering perbulan adalah 121.5 kg yang selanjutnya 70% dari total produksi dijual kepada pedagang besar dengan harga Rp45.000 kg. Sedangkan 30% sisanya dijual langsung kepada konsumen akhir melalui online dan pemasaran langsung dengan harga Rp80.000 per kg. Berdasarkan asumsi tersebut maka pendapatan usaha adalah:
242.4 x 70% x Rp50.000 = Rp8.504.500
242.4 x 30% x Rp90.000 = Rp6.544.800
Total Pendapatan perbulan: Rp15.049.300
Pengeluaran Perbulan: Rp2.400.000
Laba Operasional: Rp12.649.300
Biaya Regenerasi Baglog: Rp3.125.000
Laba Bersih: Rp9.524.300
Berdasarkan perhitungan tersebut maka untuk awal 4 bulan pertama operasi (sesuai masa subur baglog putaran pertama sebelum diganti) maka total laba bersih adalah sebesar Rp. 38.097.200.
Keuntungan tersebut terbilang sangat besar karena dengan demikian investasi yang ditanamkan dapat memberikan keuntungan hampir dua kali lipat dari modal awal hanya dengan satu putaran modal.
Namun pemenuhan target tersebut sangat bergantung pada rendahnya tingkat baglog yang tidak produktif yang rendah serta proporsi penjualan langsung yang relatif tinggi.
Kedua hal tersebut membutuhkan keahlian yang tidak mudah dilakukan. Untuk mendukung terpenuhi target tersebut seorang pengusaha budidaya jamur kuping harus mempunyai keahlian antara lain:
- Keahlian budidaya jamur kuping yang baik dan dapat memastikan produktifitas baglog yang tinggi;
- Keahlian pemasaran penjualan secara langsung baik dengan media sosial media, internet ataupun bekerjasama dengan pengguna akhir memaksimalkan nilai penjualan
Penutup
Demikian perhitungan modal usaha jamur kuping serta perhitungan keuntungan yang dapat diperoleh dari usaha jamur kuping. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi anda dalam memulai usaha dan sukses selalu.
Baca Juga : 14+ Peluang Usaha Modal 1 Juta di Desa dan Kampung Yang Menjanjikan