Usaha sembako dikenal sebagai salah satu usaha kecil kecilan yang dapat dilakukan dirumah. Sebagai usaha rumahan, banyak yang ingin memulai usaha sembako terutama sebagai bisnis sampingan atau sebagai usaha ibu-ibu rumah tangga. Jika anda ingin membuka usaha sembako atau kelontong salah satu pertanyaan yang pasti muncul dipikiran anda adalah berapa modal usaha sembako atau toko kelontong? dan bagaimana potensi keuntungan serta risikonya?
Artikel ini akan berusaha untuk menjawab kedua pertanyaan tersebut guna membantu sobat entrepreneur yang ingin memulai usaha sembako. Selain membahas mengenai jawaban kedua pertanyaan tersebut artikel ini juga akan memberikan sedikit tips mengenai menjalankan usaha sembako yang sukses.
Perhitungan Modal Usaha Sembako Atau Toko Kelontong
Contoh perhitungan modal usaha sembako atau toko kelontong yang kami uraikan disini dengan asumsi usaha sembako tersebut dijalankan dirumah sendiri dengan posisi yang cukup strategis dan ramai diwilayah perkampungan. Selain itu asumsi lainnya adalah usaha sembako tersebut bertempat di kota di pulau Jawa.
Perlengkapan Awal Toko Sembako
Etalase kaca 2 meter | Rp. 1.650.000 |
Etalase kecil | Rp. 180.000 |
Timbangan | Rp. 200.000 |
Kulkas Showcase | Rp. 3.000.000 |
Toples-toples | Rp. 200.000 |
Gantungan dan perlengkapan lain | Rp. 200.000 |
Total | Rp. 5.430.000 |
Modal Dan Persediaan Awal Toko Sembako
Persediaan barang untuk dijual (disesuaikan dengan target pasar dan permintaan pasar) | Rp. 5.000.000 |
Listrik dan air | Rp. 500.000 |
Plastik | Rp. 200.000 |
Dana Cadangan | Rp. 1.000.000 |
Total | Rp. 6.700.000 |
Perhitungan Total Modal Usaha Sembako dan Kelontong
Modal Perlengkapan: Rp. 5.430.000
Modal dan Persediaan Awal: Rp. 6.700.000
Total Modal Usaha Sembako: Rp. 12.130.000
Analisis Usaha Sembako dan Toko Kelontong
Asumsi persediaan awal sebesar Rp. 5.000.000, dan menggunakan target penjualan 5% dari total persediaan awal perhari maka omzet perbulan adalah=
Omzet perbulan: Rp. 5.000.000 x (0.05*30) = Rp. 7.500.00
Kemudian Harga pokok penjualan dihitung berdasarkan benchmark margin laba kotor peritel FMGC sebesar 20%.
HPP: Rp. 7.500.000 x (0.80) = Rp. 6,000,000
Laba Kotor: Rp. 7.500.000- Rp. 6,000,000 = Rp. 1.500.000
Biaya operasional = Rp. 500.000
Laba Bersih = Rp. 1.000.000
Dari perhitungan tersebut laba bersih bisnis sembako atau toko kelontong mencapai 20%. Potensi keuntungan tersebut meskipun lebih rendah dari potensi keuntungan bisnis kuliner yang dapat mencapai 30% atau lebih. Namun dengan kebutuhan modal usaha sembako yang masih relatif terjangkau dan adanya kelebihan dan kekurangannya masing-masing usaha sembako atau toko kelontong masih dapat diperhitungkan sebagai salah satu pilihan usaha rumahan.
Kelebihan Usaha Sembako
Kelebihan utama dari bisnis sembako adalah permintaan pasar yang akan selalu ada karena setiap orang selalu membutuhkan sembako untuk kehidupan sehari-hari.
Kelebihan yang kedua adalah dapat dilakukan dirumah sehingga sangat cocok untuk bisnis kecil-kecil atau untuk dijalankan ibu rumah tanggan.
Kelebihan yang ketiga dari usaha sembako adalah perputaran uang yang cepat dimana aliran uang kas dari bisnis sembako cenderung lebih cepat dibandingkan bisnis perdagangan lain seperti jualan baju atau sepatu.
Kelemahan Usaha Sembako
Sedangkan dari segi kelemahan utama bisnis sembako adalah persaingan yang ketat dengan mudahnya memulai usaha sembako sehingga terdapat ancaman dari saingan yang membuka usaha di dekat anda. Kelemahan ini ditambah dengan ancaman dari ritel modern seperti Indomaret dan Alfamart.
Kemudian untuk kelemahan yang kedua adalah potensi keuntungan yang terbatas. Usaha sembako mempunyai ancaman persaingan yang tinggi dan sulit untuk menciptakan keunggulan kompetitif kecuali dari segi harga atau kelengkapan. Hal ini kemudian berpengaruh kepada potensi keuntungan yang lebih terbatas untuk dapat menjaga konsumen berpaling.
Kelemahan usaha sembako yang ketiga adalah sulitnya pengembangan usaha. Usaha sembako rumahan umumnya sulit dikembangkan karena keterbatasan ruang dan juga sumber daya manusia. Dengan keterbatasan tersebut usaha sembako dan toko kelontong umumnya tidak bisa membuka cabang ataupun memperluas tokonya.
Namun masalah ini dapat diatasi dengan melakukan pembenahan dengan menyewa ruang yang lebih luas diluar rumah anda dan juga mengembangkan sumber daya manusia anda.
Tips Sukses Usaha Sembako atau Toko Kelontong
1. Meningkatkan dan Mengatur Persediaan Barang
Adanya persediaan barang untuk dijual yang cukup sangatlah penting untuk toko sembako karena dengan semakin lengkapnya toko sembako anda dalam menyediakan kebutuhan pelanggan maka akan semakin tinggi pula kunjungan mereka ke toko anda. Dengan semakin tinggi tingkat kunjungan pelanggan maka otomatis tingkat pendapatan anda juga dapat meningkat.
Disisi lain sangat penting juga bagi anda untuk mengatur persediaan barang secara efektif dimana persediaan barang yang anda punya tidak terlalu banyak terutama untuk barang-barang yang permintaannya relatif lebih sedikit.
2. Kombinasikan Dengan Menjadi Agen BRILink, Pulsa dan lainnya
Untuk meningkatkan pendapatan anda, anda juga dapat mengkombinasikan usaha sembako anda dengan menjadi agen BRILink untuk menerima jasa transfer uang, penyetoran uang serta jasa perbankan lainnya yang dapat berguna bagi pelanggan anda.
Selain itu anda juga dapat menjadi mitra dari Tokopedia, Bukalapak atau Shopee untuk menawarkan kemudahan membeli pulsa, listrik atau untuk berbelanja online.
Penutup
Bagaimana menurut anda apakah uraian modal usaha sembako atau toko kelontong dan analisis usaha dari kami bermanfaat? Jika ya mohon bantu kami dengan meninggalkan komentar atau dengan membagikan artikel kami disosial media favorit anda.