Entrepreurship menjadi salah satu kata kunci yang banyak disebutkan dalam berbagai kegiatan dan program kerja pemerintah, CSR, dan sekolah-sekolah. Entrepreneurship disebut-sebut sebagai solusi untuk mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan. Meskipun sudah sering disebutkan banyak yang sebenarnya tidak paham apa itu entrepreneurship, apa definisi entrepreneurship menurut para ahli dan apa saja contohnya.
Meningkatnya minat dan penyebutan akan entrepreneurship di era teknologi informasi seperti sekarang ini tidak terlepas dari perkembangan teknologi yang memudahkan proses untuk memulai bisnis dan berinovasi.
Baca Juga : Kisah Sukses Elon Musk:Miliuner dan Inovator Teknologi Masa Depan
Sejarah Definisi Entrepreneurship Menurut Ahli
Sejarah penggunaan kata entrepreneurship sendiri berakar dari kata “entreprendre” dalam Bahasa Prancis abad ketiga belas, yang berarti “melakukan sesuatu”. Pada abad keenam belas, kata entrepreneur, digunakan untuk merujuk pada seseorang yang melakukan usaha bisnis.
Pengertian Entrepreneurship Menurut Ahli Era Klasik
Definisi entrepreneurship menurut ahli dalam lingkup akademis yang pertama kemungkinan dilakukan oleh Richard Cantillon pada tahun 1730 yang mendefinisikannya sebagai:
“Kesediaan seseorang untuk menanggung risiko keuangan pribadi dari suatu usah bisnis sebagai ciri khas seorang pengusaha.” – Richard Cantillon
Kemudian pada awal 1800-an ekonom Jean-Baptiste Say menekankan peran entrepreneur dalam menciptakan nilai yang lebih tinggi dengan memindahkan alokasi sumber daya dari area yang kurang produktif ke yang lebih produktif.
“Entrepreneurship adalah kegiatan menggeser sumber daya ekonomi dari area yang lebih rendah ke area yang produktivitasnya lebih tinggi dan hasil yang lebih besar.” – jean-baptiste say
Sedangkan John Stuart Mill, filsuf dan ekonomi politik menggunakan istilah entrepreneurship dalam bukunya “Principles of Political Economy” yang merujuk pada seseorang yang mengambil risiko dan manajemen bisnis.
Baca Juga : 7 Pengertian Bisnis Menurut Para Ahli Terkemuka
Definisi Entrepreneurship Era Abad 20
Menurut Joseph Schumpeter, ekonom terkenal abad 20 entrepreneurship adalah:
“Proses perubahan dimana inovasi merupakan fungsi vital dari entrepreneur untuk mengenalkan barang atau metode produksi baru”
Dalam pandangan Schumpeter, entrepreneurship merupakan syarat utama perkembangan ekonomi di suatu sistem ekonomi bebas atau campuran dimana inovasi merupakan dasar dari pertumbuhan.
Ekonom abad 20 yang lain Israel Kirzner berpendapat bahwa entrepreneurship merupakan proses penemuan yang dilakukan oleh seorang entrepreneur untuk mendapatkan keuntungan yang sebelumnya tidak diketahui atau kurang dimanfaatkan.
Pengertian Entrepreneur Menurut Ahli Era Moden
Di era modern, definisi entrepreneurship kembali berubah dengan perkembangan zaman. Menurut Professor Howard Stevenson, ahli studi entrepreneurship di Harvard Business School entrepreneurship adalah pengejaran peluang yang melampaui sumber daya yang dikendalikan. Dari pengertian tersebut terdapat 3 unsur utama yaitu “Pengejaran“, “Peluang” dan “Melampaui Sumber Daya Yang Dikendalikan“.
“Pengejaran” disini merujuk kepada fokus yang tunggal dan tanpa henti. Entrepreneur disini dituntut untuk mempunyai suatu fokus tanpa kenal kata menyerah untuk bisa mendapatkan unsur yang kedua yaitu “Peluang“.
“Peluang” disini merujuk kepada potensi pasar baru dengan : 1) merintis produk baru yang benar-benar inovatif; 2) menyusun model bisnis baru; 3) membuat versi yang lebih baik atau lebih murah dari produk yang ada; atau 4) menargetkan produk yang ada ke pelanggan baru.
Sedangkan unsur terakhir yaitu “Melampaui sumber daya yang dikendalikan” merujuk kepada bagaimana entrepreneur seringkali harus kreatif dan inovatif dalam mencari solusi dari hambatan dan masalah yang menghalangi mereka untuk merealisasikan tujuan mereka terlepas dari keterbatasan sumber daya manusia, sumber daya keuangan atau keahlian yang sudah mereka miliki.
Contoh Entrepreneurship
Melihat sejarah definisi entrepreneuship dapat disimpulkan bahwa entrepreneurship sebenarnya mencakup pelaku usaha UMKM seperti pemilik toko kelontong di dekat rumah anda, pemilik restoran, sampai tukang tambal ban merupakan contoh entrepreneurship dalam pengertian klasik yaitu mereka yang mengambil risiko keuangan pribadi untuk menjalankan suatu bisnis.
Dari definisi klasik, kriteria seorang entrepreneur atau pengusaha adalah pilihan mereka untuk menanggung risiko keuangan pribadi yang timbul dari menjalankan suatu usaha. Seorang pemilik restoran dan tukang tambal ban merupakan entrepreneur dan menjalankan entrepreneurship karena tidak ada jaminan mereka akan memperoleh untung atau mendapat uang yang cukup untuk menghidupi kebutuhan mereka.
Sedangkan untuk contoh entrepreneurship sesuai pengertian ahli era abad 20 adalah inovator seperti Henry Ford yang mengenalkan metode baru dalam memproduksi mobil, atau Steve Jobs yang memperkenalkan iPod, iPhone dan berbagai produk fenomenal lainnya.
Terakhir untuk contoh definisi yang sesuai dengan pengertian di era modern adalah para pendiri startup yang menonjolkan sisi inovasi, kreativitas dan tujuan dalam membangun bisnis mereka. Jack Ma merupakan salah satu contoh dari seorang entrepreneur dengan fokus tunggal dirinya dalam merealisasikan peluang menggunakan internet untuk memperkenalkan China dan memberdayakan bisnis China.